Kesulitan-Kesulitan Saat Menjadi Mahasiswa di Tiongkok
Kesulitan-Kesulitan Saat Menjadi Mahasiswa di Tiongkok – Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Di mana pun kita menempuh pendidikan atau menuntut ilmu, pastilah menemui kesulitan atau rintangan, mulai dari di kehidupan sehari-hari, ataupun saat di lingkungan kampus. Pada artikel kali ini saya akan berbagi pengalaman kepada teman-teman tentang kesulitan-kesulitan saat menjadi mahasiswa di Tiongkok.
Berikut ini adalah kesulitan yang saya pribadi alami saat menempuh kuliah di Tiongkok:

Pertama, Kesulitan Dengan Bahasa Mandarin
Sudah menjadi resiko ketika kita kuliah di negeri orang lain, yaitu dalam hal komunikasi sehari-hari karena berbeda bahasa. Karena saya kuliahnya satu kelas dengan mahasiswa lokal Tiongkok, hingga ketika di dalam kelas, dosen menganggap semua mahasiswa adalah sama. Selain di kelas, sering kali apabila dalam kehidupan sehari-hari, saya kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, karena tak semua kosakata dalam Bahasa Mandarin saat itu dikuasai, hingga memerlukan proses untuk belajar.

Kedua, Kesulitan Dalam Hal Beribadah
Sebenarnya tak ada kesulitan apabila kita ingin beribadah di dalam asrama atau tempat tinggal sendiri, tetap kesulitan dalam beribadah akan dirasakan ketika kita lagi di luar asrama, seperti di kelas apabila waktu sholat tiba, atau saat momen lagi jalan-jalan. Masalahnya adalah kita kesulitan untuk menemukan tempat beribadah yang tertutup, seperti masjid yang saat itu hanya ada satu di kota tempat tinggal saya. Ibaratnya, hanya ada satu masjid di kota Palembang, yaitu masjid Agung.
Selain jarak masjid yang jauh, kadang kita ingin sholat di tempat terbuka itu sungkan, karena ketika kita sholat di tempat umum, masyarakat sekitar akan sangat kepo atau sangat memperhatikan, sampai-sampai kadang ada yang mem-foto dengan smartphone-nya.
Saat bulan Ramadhan tentunya tingkat ujian menahan lapar, haus itu meningkat hahaha. Karena bulan Ramadhan biasanya bertepatan dengan musim panas yang bisa sampai 35-40 derajat dan kita juga akan berada di tengah-tengah masyarakat yang makan sana-sini karena mereka tak berpuasa hahaha.

Ketiga, Kesulitan Ketika Menghadapi Musim Dingin
Kita tahu bahwa Tiongkok merupakan negeri yang memiliki 4 musim, salah satunya adalah musim dingin. Kita sebagai orang Indonesia, mungkin tak terbiasa dengan adanya musim dingin ini, hingga mau tak mau kita harus bertahan di tengah-tengah suhu yang rendah, bahkan sampai -10 derajat saat itu. Rasa tak nyaman ketika belajar karena dingin, kaki yang selalu harus mengenakan kaos kaki yang tebal, jemur pakaian yang lama keringnya, dan termasuk juga jarang mandi hehehe. Tetapi Alhamdulillah, semuanya bisa dilewati dengan sabar dan pada akhirnya kita dimanjakan dengan indahnya pemandangan salju saat musim dingin.

Keempat, Kesulitan Ketika Mencari Makanan Halal
Di kampus sebenarnya ada satu kantin muslim yang menjual makanan halal, mulai dari nasi goreng, mie ramen, roti isi daging, gulai jamur, dan sebagainya semuanya halal. Tetapi kadang kita akan kesulitan apabila sedang jalan-jalan ke tempat wisata, lalu mau mencari kantin atau restoran halal, karena jumlahnya yang masih sedikit. Untuk makan sehari-hari, saya dan teman-teman lebih sering membeli bahan makanan untuk masak sendiri, dengan itu kita bisa selektif dengan makanan yang halal atau bukan, dan bisa menghemat biaya bulanan.
Kelima, Kesulitan Apabila Kartu ATM Bank Indonesia Tertelan di Mesin ATM atau Hilang
Hal ini sama sekali jangan sampai terjadi oleh mahasiswa Indonesia di luar negeri, karena ketika kita kehilangan kartu ATM Bank, maka untuk mengurusnya sangat sulit sekali. Terlebih apabila kartu ATMnya hilang, bisa-bisa kita harus pulang ke Indonesia terlebih dahulu untuk mengurus ke kantor cabang Banknya, barulah mendapatkan kartu ATM yang baru. Karena di Tiongkok sendiri tidak ada kantor cabang ATM Bank Indonesia, jikalau ada pun, tempatnya pasti jauh dan hanya ada di ibu kota.

Keenam, Kemana-mana Harus Bawa Paspor
Apabila kita ingin jalan-jalan sekedar refreshing ke tempat wisata, atau kemana saja di luar kampus, kita harus membawa paspor, karena paspor sudah menjadi ibaratnya KTP di luar negeri. Khawatirnya apabila ada pengecekan identitas oleh pihak yang berwenang di sana dan tidak membawa paspor, bisa-bisa ditahan sampai kita bisa menunjukkan identitas diri dengan paspor.
Ketujuh, Kesulitan Saat Penyetaraan Ijazah
Ketika kita telah menyelesaikan kuliah di Tiongkok, maka disarankan kepada teman-teman agar langsung menyetarakan ijazah di Tiongkok sebelum pulang ke tanah air. Karena khususnya di Tiongkok, apabila teman-teman selesai kuliah langsung kembali ke tanah air, maka teman-teman harus kembali ke Tiongkok untuk penyetaraan ijazah di sana terlebih dahulu, lalu bisa menyetarakan ijazah di Indonesia, dan itu tentunya memerlukan uang yang tak sedikit untuk transportasi.
Baiklah, sampai di sini tentang kesulitan-kesulitan saat menjadi mahasiswa di Tiongkok. Insya Allah artikel selanjutnya kita akan bercerita tentang kemudahan-kemudahan saat menjadi mahasiswa di Tiongkok ya.
Oh ya, artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi, dan teman-teman bisa mengambil pelajaran dari poin-poin pada artikel ini. Tetap semangat teman-teman, karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan dan jalan keluarnya. Kesulitan akan menjadikan kita kuat dan memiliki pengalaman yang lebih.
Terima kasih, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Abdulah hubai
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat , bermanfaat untuk Muara Enim Palembang Indonesia
NKRI jaya Indonesia Maju
Adam Suchi Hafizullah
Aamiin ya Allah
Nadia K. Putri
Wah, ternyata kompleks juga ya kesulitannya. Apalagi soal cuaca. Padahal pengen sekali coba ke sana, semoga ada kesempatan ya kak!
Adam Suchi Hafizullah
Aamiin, in syaa Allah selalu ada jalan bagi mereka yang sungguh-sungguh.